Senin, 30 Juni 2014

Anemia Dan Remaja?!!

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Pada masa ini organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat baik fisik maupun mental. Oleh sebab itu, kebutuhan akan zat-zat gizi sangat tinggi termasuk kebutuhan zat besi.
Apa yang dimaksud dengan anemia?
Anemia atau kurang darah adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari batas normal. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan seorang laki-laki menderita anemia jika hemoglobinnya kurang dari 13 g/dl, sedangkan pada perempuan 12 g/dl. Menurut WHO (1995) batas Hb normal untuk anak/remaja adalah 120 gr per liter.
Anemia merupakan penyakit yang sering dijumpai di Negara berkembang. Anemia disebabkan berbagai keadaan, diantaranya kekurangan/defisiensi zat besi, pendarahan, hemolitik (sel darah merah mudah pecah) dan aplastik (gangguan pembentukan sel darah merah). Umumnya di Negara berkembang yang sering dijumpai adalah anemia defisiensi besi.
Gizi yang kurang baik menjadi penyebab utama anemia jenis ini, disamping kurangnya pemahaman masyarakat tentang makanan sehat yang mengandung zat besi.
Anemia terjadi karena kita kekurangan zat besi dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari secara terus menerus. Zat besi adalah mineral yang ada dalam tubuh manusia. Lebih kurang 70% zat besi berada dalam sel darah merah (hemoglobin) dan sebanyak 30% berada dalam hati. Zat besi sangat dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah yang diperlukan untuk mengangkut (transfer) oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu zat besi juga dapat mencegah terjadinya infeksi dalam tubuh.
Anemia dapat terjadi pada siapa saja, namun perempuan dewasa dan remaja putri lebih mudah menderita anemia dibanding pria. Di Indonesia, anemia masih menjadi masalah, karena hampir separuh dari perempuan Indonesia (termasuk remaja) menderita anemia.
Mengapa perempuan dewasa dan remaja putri banyak menderita anemia?
  • Umumnya kandungan zat besi dalam menu makanan mereka sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Zat besi yang banyak berasal dari makanan sumber hewani sangat jarang dikonsumsi sehari-hari, padahal zat besi dari sumber hewani lebih mudah diserap tubuh dan dapat membantu penyerapan zat besi yang berasal dari sumber nabati. Sedangkan makanan sumber nabati, walaupun kaya akan zat besi, akan tetapi tidak dapat diserap dengan baik dalam usus, sehingga hanya sedikit sekali yang dapat digunakan dalam tubuh. Kebutuhan zat besi bagi remaja adalah 15 mg per hari.
  • Perempuan mengeluarkan darah haid setiap bulan, dimana ikut pula terbuang sejumlah zat besi.
  • Perempuan umumnya melakukan diet (mengurangi makanan) untuk menjaga penampilan.
  • Infeksi cacing yang berlangsung lama dapat pula menyebabkan pendarahan pada dinding usus sehingga dapat menyebabkan anemia.
Pada masa sekolah dan pubertas, kebutuhan zat besi akan meningkat karena saat itu terjadi proses kematangan seksual pada remaja laki-laki dan menstruasi pada remaja perempuan.
Apa saja makanan sumber zat besi?
Makanan sumber zat besi dapat berasal dari:
a. Sumber hewani
Berupa: daging, unggas (ayam, bebek, burung), ikan, hati dan organ-organ bagian dalam (jeroan). Makanan sumber hewani ini sangat mudah diserap tubuh.
b. Sumber nabati
Berupa: sayur-sayuran hijau seperti kangkung, bayam, mengkudu, pecai, dsb. Buah-buahan dan kacang-kacangan, serealis (beras, jagung, gandum). Sumber nabati ini sangat sedikit dapat diserap oleh tubuh.
Untuk memperlancar penyerapan zat besi dari sumber nabati ini, makanlah makanan yang kaya akan vitamin C seperti: jambu biji, jeruk, apel, nanas, mangga. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Selain dari makanan, zat besi dapat diperoleh dengan cara mengkonsumsi tablet tambah darah (pil besi) sesuai dengan anjuran. Tablet ini dapat diperoleh dengan harga murah dan terjangkau di apotek/toko obat. Kemungkinan efek samping dari mengkonsumsi tablet tambah darah adalah mual dan sembelit (sulit buang air besar). Hal ini wajar dan teruskan saja mengkonsumsi tablet tambah darah. Bagi perempuan yang sedang haid dan hamil sangat dianjurkan untuk minum tablet tambah darah satu butir per hari (selama haid atau usia kehamilan 6-9 bulan).
Apa tanda-tanda dan gejala anemia?
Tanda-tanda anemia:
  • Kulit pucat
  • Bibir dan lidah pucat
  • Kelopak mata bagian bawah pucat
  • Telapak tangan dan kuku-kuku jari pucat
  • Lidah terasa panas, kering dan sakit bila menelan makanan
  • Pada kasus yang lebih parah, terjadi sesak nafas
Gejala anemia:
  • Mudah lelah
  • Sulit tidur
  • Kurang/hilang nafsu makan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Lemah, lesu
  • Pusing dan mata berkunang-kunang terutama ketika bangkit dari duduk
Apabila tanda-tanda dan gejala tersebut kita rasakan, segera lakukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar hemoglobin sehingga anemia dapat terdeteksi dan diambil upaya-upaya untuk mengatasinya.
Apa akibat anemia?
 Akibat anemia pada remaja antara lain:
  • Menurunkan daya tahan tubuh, sehingga mudah sakit
  • Tubuh terasa cepat lelah
  • Kurang dapat menangkap pelajaran, sehingga tidak mampu berprestasi dalam hal bidang akademis dan olahraga di sekolah dan lingkungan
Sedangkan akibat anemia pada perempuan dewasa antara lain:
  • Menurunkan produktivitas kerja dan fisik
  • Pada perempuan hamil dapat menyebabkan infeksi, pendarahan pada saat melahirkan (yang dapat menimbulkan kematian, baik bagi ibu maupun bayinya) serta kelahiran premature (melahirkan bayi dengan berat badan rendah)
  • Pada ibu menyusui dapat menyebabkan kekurangan gizi pada bayi, jika bayi tidak mendapatkan makanan tambahan
Bagaimana mencegah dan mengobati anemia?
  • Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur. Cara ini dapat memberikan efek positif jangka panjang bagi status zat besi dalam tubuh
  • Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi
  • Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi seperti cacing
  • Untuk pengobatan jangka pendek minumlah pil tambah darah satu tablet seminggu sekali
KEKURANGAN ZAT BESI DAPAT MENGHAMBAT AKTIVITAS DAN PRESTASI REMAJA!!! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar