Minggu, 25 Mei 2014

Musik Daerah Dalam Seni




A. Musik daerah nusantara

     Bumi nusantara terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku yang memiliki budaya dan musik yang berbeda. Musik tradisional bagi masyarakat merupakan kekayaan budaya dan identitas daerah. Tiap daerah memiliki ciri yang berbeda dari daerah lain. Sehingga seni musik tradisional disebut seni musik daerah.
     Contohnya dalam upacara serentaun yang diadakan di Jawa Barat ketika panen padi digunakan alat musik angklung sebagai sarana upacara. Tata upacara ini seni musiknya diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam hal musik dilakukan pengkoleksian oleh seorang musikus dan ahli bahasa. Lagu rakyat biasa dinyanyikan oleh narasumber dan jarang sekali yang diucapkan.
     Dari musikus didapat notasi musik lagu. Dari ahli bahasa dapat diketahui syair lagu dan maknanya. Seni musik menjadi identitas bangsa. Sebagai seni pertunjukan tradisional Indonesia yang unik.

B. Ragam musik tradisional

     Musik tradisional dibagi menjadi dua, yaitu:
  1. Musik rakyat
    Musik rakyat merupakan musim daerah yang lahir dan diolah oleh masyarakat pedesaan. Musik rakyat merupakan perwujudan hidup rakyat. Kehidupan dan hubungan-hubungan mereka yang akrab terlihat dalam lagu dan musiknya yang sering meriah dan melibatkan banyak orang. Ciri dari musik rakyat yakni memiliki bentuk dan teknik yang sederhana serta tidak dikenal penciptanya.Tema musik rakyat banyak mengambil dari kehidupan sehari-hari. Contoh musik rakyat misalnya musik untuk pernikahan, berladang, berlayar, menenun, dan kematian.
  2. Musik klasik
    Musik tradisional klasik merupaka musik rakyat pilihan yang dikembangkan dipusat pemerintahan masyarakat. Seni tradisional klasik memiliki pembawaan lebih dibanding seni kerakyatan. Musik klasik mempunyai fungsi yakni diterapkan pada upacara adat kerajaan. Gaya dapat membedakan musik daerah satu dengan daerah lainnya.
C. Fungsi musik
     Musik berfungsi sebagai media hiburan untuk menanggalkan segala macam kepenatan dan keletihan dalam aktifitas sehari-hari. Fungsi musik daerah ada enam macam, yaitu:
  1. Sarana upacara adat
    Di daerah di Indonesia bunyian dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Upacara merapu di Sumba menggunakan irama bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur).
  2. Penggiring tari
    Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan indah dalam tari. Contohnya tari kecak dari Bali, tari pakarena dari Sulawesi, tari mandaleka dari NTB, tari ngoseuk dari Jawa Timur, tari mengaup dari Jambi dan tari mansorandat dari Papua.
  3. Media komunikasi
    Berbagai irama yang berasal dari kentongan menjadi tanda atau memberi tahu adanya musibah atau bahaya. Beberapa daerah juga ada yang membunyikan alat musik sederhana.
  4. Media bermain
    Lagu rakyat (folksongs) yang tumbuh subur di daerah pedesaan digunakan sebagai media bermain anak-anak. Contohnya lagu cublak-cublak suweng dari Jateng, ampar-ampar pisang dari Kalimantan, sang bangau dan pok ame-ame dari Betawi, ambil-ambilan dari Jabar dan tanduk majeng dari Madura.
  5. Media penerangan
    Fungsi musik sebagai media penerangan yaitu lagu dalam iklan pelayanan masyarakat. Lagu ini berisi tentang ibu hamil, pemilu, dan KB. Musik qasidah merupakan lagu yang bernapaskan agama.
  6. Iringan pertunjukan
    Musik adalah bagian tak terpisahkan dari seni pertunjukan. Tarian tak lengkap tanpa musik. Drama pun selalu menggunakan musik. Contohnya gamelan di Jawa dan Bali digunakan untuk mengiringi perutnjukan wayang kulit.
D. Aktivitas musik
     Aktivitas musik terdapat tiga peranan penting. Tiga peranan ini terbentuk oleh lingkungan masyarakat yang berbeda sehingga musik pun berbeda.
  1. Komponis
    Seorang komponis musik daerah, umumnya menguasai semua instrumen musik daerah. Mereka dapat membuat sebuah komposisi lagu untuk dimainkan beberapa alat musik. Seorang komponis tidak menyampaikan idenya kepada pemain secara tulis, melainkan secara lisan. Mereka menyimpan aransemen lagu dalam ingatan dan langsung mengajarkan kepada pemusik sewaktu latihan. Banyak lagu daerah dapat dikuasai tanpa partitur (naskah notasi).
  2. Hubungan antar pemain musik
    Sebuah kelompok musik daerah, tiap pemain memiliki tingkat keterampilan memainkan instrumen musik yang berbeda. Tingkat awal pemusik belajar instrumen yang sederhana. Tingkatan keterampilan juga menunjukkan sistem tatanan masyarakat, yaitu pemimpin memahami dan dapat mengatur seluruh bidang kehidupan (instrumen) dan tiap bidang (pemusik dengan instrumen tertentu) memainkan perannya masing-masing yang saling mengisi tercipta keharmonisan kehidupan (lagu). Pemain musik daerah tidak ada dirigen sebagai mana orkestra barat. Sebuah kelompok pemain musik membutuhkan seseorang untuk mengatur dan menetukan ekspresi musik serta menjadi perantara komunikasi antarpemain. Tepukan kendangnya dengan polaritme tertentu merupakan kode bagi pemain lain untuk mengawali dan mangakhiri bagian lagu. Kode setiap lagu harus dapst didengar dan dimengerti oleh pemain. Disiplin dan kerjasama yang baik antarpemain dibutuhkan agar pertunjukan indah. Lambang dari kehidupan masyarakat yang saling menjaga perasaan dan mengedepankan sikap tenggang rasa yaitu pemain perlu mendengarkan dan menjaga bunyi instrumen masing-masing selaras dan tidak mengganggu bunyi instrumen lain.
  3. Penikmat musik
    Musik tradisional klasik, pendengar bersifat pasif tidak turut serta dalam pertunjukan, semata-mata mendengarkan. Pendengar bisa menghidupkan suasana pertunjukan.


Sumber : catatan MTsN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar