Kamis, 22 Mei 2014

Taharah

A. Pengertian Taharah
     Taharah menurut bahasa yaitu bersih, kebersihan atau bersuci. Taharah menurut istilah syariat Islam yaitu suatu kegiatan bersuci sehingga diperbolehkan mengerjakan ibadah yang harus dalam keadaan suci.

B. Pengertian Hadast, Najis dan Kotoran

     Hadast menurut bahasa adalah sesuatu peristiwa atau kotoran atau tidak suci. Hadast menurut syariat Islam adalah keadaan tidak suci sehingga tidak sah dalam melakukan ibadah.
     Najis menurut syariat Islam adalah benda yang kotor yang mencegah sahnya dalam mengerjakan suatu ibadah.
     Kotoran adalah sesuatu yang kotor dan tidak sedap dipandang mata. Hukum kotoran ini tidak najis.

C. Macam-macam Hadast

     1. Hadast Kecil
          Hadast kecil adalah keadaan seseorang tidak suci. Supaya ia suci menjadi suci maka ia harus wudhu dan jika tidak ada air maka dengan bertayamum. Yang menyebabkan berhadast kecil adalah:
a. Keluar sesuatu dari dua lubang yaitu qubul dan dubur (QS.Al-Maidah : 6)
b. Hilang akal sebab mabuk, gila dan karena tidur (HR.Abu Daud dan Ibnu Majah)
c. Bersentuhan antara kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan mahramnya tanpa batas yang menghalanginya (QS.Al-Maidah : 6)
d. Menyentuh kemaluan baik itu kemaluan diri sendiri maupun kemaluan orang lain dengan telapak tangan (HR.Lima Ahli Hadist)
     2. Hadast Besar
          Hadast Besar adalah keadaan seseorang tidak suci juga, namun supaya ia menjadi suci maka ia harus mandi dan jika tidak ada air maka dengan bertayamum. Yang menyebabkan seseorang berhadast besar adalah:
a. Bertemunya kelamin laki-laki dengan kelamin perempuan (bersetubuh)
b. Keluar mani
c. Meninggal dunia
d. Haid (menstruasi)
e. Nifas (darah setelah melahirkan)
f. Wiladah

D. Macam-macam Najis

     1. Najis mukhaffafah (najis ringan)
     2. Najis mutawasittah (najis sedang)
     3. Najis mughallazah (najis berat)

E. Perbedaan antara Hadast dengan Najis

     Hadast dan najis merupakan sesuatu yang menghalangi seseorang utnuk beribadah. Hadast berarti suatu keadaan bukan suatu benda atau zat sedangkan najis berarti benda atau zat dam bukan suatu keadaan.

F. Alat-alat Yang Digunakan Dalam Taharah

     Alat yang dipergunakan dalam taharah ada dua macam yaitu air dan bukan air. Air yang digunakan adalah air-air yang suci lagi menyucikan sedangkan yang bukan air adalah menggunakan debu untuk bertayamum. Air-air suci yang dapat digunakan yaitu:
1. Air laut
2. Air hujan
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Air mata air
6. Air salju
7. Air embun

G. Macam-macam Air

     1. Air mutlak (suci lagi menyucikan)
          Air mutlak adalah air yang masih asli yang belum tercampur dengan sesuatu benda dan tidak terkena najis. Yang termasuk air mutlak adalah air hujan, air laut, dll.
     2. Air musyammas (makhruh)
          Air musyammas adalah air yang dipanaskan dibawah terik matahari dalam suatu tempat dari logam yang dibuar dari seng, dll.
     3. Air musta'mal (suci tapi tidak menyucikan)
          Air musta'mal adalah air yang suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci karena telah bercampur zatnya dan sudah tidak asli atau murni lagi. Yang termasuk air musta'mal adalah:
a. Air suci dicampur dengan benda suci lainnya sehingga berubah sifatnya. Contoh: Air kopi
b. Air suci sedikit kurang dari dua kullah dan sudah dipergunakan untuk bersuci walau tidak berubah sifatnya. Contoh: Air yang kurang dari ukuran kadar standarnya dalam kullah
c. Air buah-buahan atau air yang ada didalam pohon. Contoh: Pohon bambu
     4. Air mutannajis (bernajis)
          Air mutannajis adalah air yang tadinya suci kurang dari dua kullah tetapi telah terkena najis dan telah berubah sifatnya.

H. Cara Bersuci dari Hadast dan Najis

     1. Cara bersuci dari hadast
          Cara bersuci dari hadast kecil adalah dengan berwudhu. Cara bersuci dari hadast besar adalah dengan mandi wajib (janabah).
     2. Cara bersuci dari najis
          a. Najis mukhaffafah
               Contoh dari najis ini adalah air kencing anak laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum minum ASI (Air Susu Ibu). Cara menyucikannya dengan memercikkan air pada benda yang terkena najis.
          b. Najis mutawasitttah
               Contoh dari najis ini adalah bangkai binatang darat, darah, nanah, muntah, kotoran manusia dan binatang. serta arak (khamar). Najis ini dibagi 2 yaitu:
1. Najis 'ainiyah yaitu najis yang masih kelihatan wujudnya
2. Najis hukmiyah yaitu najis yang diyakini ada tetapi sudah tidak kelihatan wujudnya
          c. Najis mughallazah
               Contoh dari najis ini adalah air liur dan kotoran anjing dan babi. Cara menyucikan najis ini dengan cara mencuci najis ini sebanyak 7x dengan air dan salah satunya dengan memakai debu yang suci.


Sumber : catatan MTsN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar