Sabtu, 24 Mei 2014

Patung Dalam Seni




A. Pengertian

     Patung merupakan karya seni rupa tiga dimensi, artinya benda yang memiliki volume atau isi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, patung adalah benda tiruan bentuk yang cara pembuatannya dipahat. Pengertian ini didasarkan terjemahan bahasa Inggris Sculputure, karena pematung jaman dahulu banyak mempergunakan teknik memahat.
     Seni patung disebut plastic art atau seni plastik. Maksudnya plastis, mudah dibentuk. Seni patung diartikan seni bentuk, maksudnya bentuk yang memiliki keindahan. Patung sebagai seni plastik mempunyai pengertian yang luas karena yang dibuat dengan bentuk apa pun juga disebut patung.


B. Fungsi patung

     Pada jaman dahulu patung dibuat untuk kepentingan keagamaan, misalnya pada jaman Mesir Kuno, orang membuat patung untuk disembah. Pada jaman Hindu dan Budha orang juga membuat patung untuk menghormati dewa atau orang yang dijadikan teladan.
     Perkembangan selanjutnya patung dibuat untuk kepentingan monumen, yaitu untuk memperingati peristiwa atau kebesaran suatu bangsa. Contohnya patung tujuh pahlawan revolusi di lubang buaya, patung proklamator Soekarno-Hatta, dan patung pembebasan Irian Barat.
    Dewasa ini patung tidak dibuat untuk dipuja atau disembah tetapi sebagai hiasan. Patung sekarang lebih bebas dan bervariasi. Dalam mencipta karya, pematung tidak terikat oleh untuk apa dan siapa patung itu dibuat. Seni patung dicpita untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.
    Patung  berfungsi untuk menghias taman kota atau untuk melengkapi suatu bangunan. Hubungan patung dengan bangunan hendaknya berkesesuaian agar dapat tercapai keharmonisan. Fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung. Tujuan pembuatannya patung ada enam macam, yaitu:

  1. Patung religi yaitu sebagai sarana beribadah
  2. Patung monumen yaitu untuk memperingati jasa seseorang
  3. Patung arsitektur yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan
  4. Patung dekorasi yaitu patung untuk menghias bangunan
  5. Patung seni yaitu patung yang dicpitakan untuk dinikmati keindahan bentuk
  6. Patung kerajinan yaitu patung hasil karya kerajinan
C. Corak patung
     Karya patung primitif dan klasik secara tradisional berlangsung turun menurun hingga sekarang. Selanjutnya primitif dan klasik disebut corak tradisional. Patung diluar primitif dan klasik disebut patung bercorak modern. Ragam seni patung modern dibedakan menjadi tiga macam corak, yaitu:
  1. Corak imitatif
    Corak ini merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia, binatang, dan tumbuhan). Perwujudan patung corak berdasarkan fisio plastis atau bentuk fisik baik anatomi, proorsi, maupun gerak. Patung corak realis tampak pada karya Hendra, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso.
  2. Corak deformatif
    Patung corak deformatif bentuknya banyak berubah dari tiruan alam. Bentuk alam diolah, diubah menurut gagasan dan imajinasi. Pengubahan dari bentuk alam menjadi bentuk baru ini masih terkait dengan sifat fisik. Dari bentuk imajinasi dan geometris muncul corak kubistis. Corak ini tampak pada karya But Mochtar, G.Sidharta, dll.
  3. Corak nonfiguratif
    Corak ini sudah banyak meninggalkan bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran knstruktif. Patung dipandang sebagai bentuk konsturktif, yaitu susunan material seperti besi, plat, kawat, kayu dan plastik. Melakukan penyusunan material ada yang harus ditempa dan dipotong. Ada yang tinggal menyusun bentuk yang sudah ada. Kecenderungan lain adalah corak yang minimal, yaitu pencarian bentuk dasar dengan sedikit variasi. Corak abstrak ditampilkan oleh G.Sidharta dan Rita Widagdo.
D. Ragam patung
    Jenis karya patung dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Patung dada
    Patung dada adalah penampilan karya patung sebatas dada hinggaa ke atas atau bagian kepala.
  2. Patung torso
    Torso disebut badan. Patung torso adalah penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan dari dada, pinggang, dan panggul.
  3. Patung lengkap
    Patung lengkap maksudnya terdidir dari badan, anggota badan bagian atas dan bagian bawah serta kepala.
E. Media karya patung
     Media adalah bahan, alat, dan teknik. Media berkarya patung adalah bahan, alat, dan teknik yang dipergunakan dalam berkarya patung.
  1. Bahan
    Bahan dalam berkarya patung amat penting karena setiap bahan memiliki sifat tertentu yang mempengaruhi hasil akhir karya. Bahan patung dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
    * Bahan lunak
         Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin, dan sabun. Bahan tanah liat untuk patung mudah didapat, namun tidak sembarang tanah baik untuk patung. Tanah liat untuk membuat patung harus bersih dari kerikil, rumput, dan akar. Daya susut tanah tidak lebih dari 10%, kalau kering nanti tidak akan pecah. Keadaan tanah liat harus plastis, mudah dibentuk, tidak terlalu lembek atau terlalu keras.
    * Bahan sedang
         Bahan sedang artinya tidak lunak dan tidak keras. Pembuatan patung dengan kayu biasanya dari gelondongan (batangan) bukan dari papan. Sebelum membuat patung hendak mempersiapkan bahan sesuai kebutuhan.
    * Bahan keras
         Bahan keras berupa kayu atau batu-batuan. Bahan yang dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen, pasir, gips, kuningan dan emas.
  2. Alat
    Peralatan yang dipergunakan untuk membuat patung tergantung bahan. Alat yang dipergunakan untuk membuat patung ada tujuh macam, yaitu:
    * Butsir
        Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat. Panjangnya anatara 10 cm sehingga 15 cm. Butsir digunakan untuk membuat patung dari tanah liat.
    * Meja putar
         Meja putar adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerakkan dengan cara memutar. Fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
    * Pahat
    Pahat ada dua jenis yaitu pahat ukir untuk kayu dan pahat untuk batu. Pahat ukir bentuknya bervariasi dan satu set pahat ukir jumlahnya ±32 buah. Pahat batu disebut betel, bentuknya lurus tebal, jumlahnya sedikit.
    * Palu
         Palu merupakan alat pelengkap pahat. Palu untuk pahat ukir terbuat dari bahan kayu sawo atau kayu jambu biji. Palu dari kayu disebut gandhen. Gandhen dibuat dari kayu agar tidak merusak pahat. Palu untuk pahat betel terbuat dari besi atau martil. Palu martil lebih kuat, sehingga merusak bagian pangkal pahat betel.
    * Cetakan
        Cetakan terbuat dari bahan gips. Kegunaannya untuk mencetak karya patung dari bahan air. bentuk cetakan tergantung pada model cetakan. Alat cetakan patung terdiri dari dua bagian.
    * Kakatua
         Alat ini terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Kegunaanya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
    * Sendok adonan
         Sendok terbuat dari besi dan kayu. Kegunaannya intuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
  3. Teknik
    Teknik adalah cara melakukan sesuatu. Pembuatan patung dibedakan menjadi emoat macam, yaitu:
    * Teknik membutsir
    * Teknik memahat
    * Teknik mencetak
    * Teknik konstruksi


Sumber : catatan MTsN

1 komentar: