A. Hukum Taklifi
1. Pengertian Hukum Taklifi
Hukum taklifi adalah hukum yang menghendaki dikerjakan oleh mukallaf, larangan mengerjakan, atau memilih antara mengerjakan dan meninggalkan.
2. Macam-macam Hukum Taklifi
a. Wajib » Suatu perbuatan mukallaf yang diperintahkan syara' dengan ketentuan perintah itu harus dilakukan sesuai dengan petunjuk
b. Sunah » Perintah syar'i untuk dikerjakan mukallaf dengan perintah yang tidak pasti
c. Haram » Tuntunan tegas syar'i untuk ditinggalkan secara pasti
d. Makruh » Perintah syar'i kepada mukallaf agar tidak melakukan suatu perbuatan dengan larangan yang tidak pasti
e. Mubah » Suatu perbuatan yang syara' memberikan pilihan kepada mukallaf untuk memilih antara mengerjakan atau meninggalkan
B. Hukum Wadh'i
1. Pengertian Hukum Wadh'i
Hukum wadh'i adalah hukum yang menghendaki adanya sebab atau syarat atau penghalang bagi sesuatu yang lain.
2. Macam-macam Hukum Wadh'i
a. Sebab » Sesuatu yang oleh syara' dijadikan indikasi adanya sesuatu yang lain yang menjadi akibatnya, sekaligus menghubungkan adanya akibat karena adanya sebab.
b. Syarat » Sesuatu yang ada atau tidak adanya hukum tergantung kepada ada atau tidak adanya sesuatu itu (yang dapat menimbulkan pengaruh ada atau tidak adanya hukum).
c. Mani' » Penghalang atau sesuatu yang adanya dapat menyebabkan tidak adanya hukum atau membatalkan sebab.
d. Rukhsah dan azimah » Rukhsah adalah hukum keringanan yang telah disyariatkan oleh Allah kepada mukallaf dalam kondisi tertentu. Azimah adalah hukum-hukum umum yang sejak semula telah disyariatkan oleh Allah dan tidak dikhususkan pada kondisi tertentu.
e. Benar dan batal » Benar adalah perbuatan yang sesuai dengan ketentuan syar'i. Batal adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan syar'i.
C. Mempedomani Hukum Islam
Hukum Islam bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang baik dan teratur bagi manusia baik dalam kehidupan individu maupun kemasyarakatan. Hukum-hukum itu merupakan jaminan dari Allah dan rasul terhadap manusia. Hukum agama yang diturunkan oleh Allah adalah untuk keselamatan manusia dan rahmatan lil'alamin.
D. Unsur-unsur Hukum Syar'i
1. Mahkum Fih
Mahkum fih adalah perbuatan mukallaf yang berhubungan dengan hukum syar'i.
a. Wajib » Memenuhi janji
b. Sunah » Mencatat hutang
c. Haram » Membunuh
d. Makruh » Menginfakkan hartanya yang jelek
e. Mubah » Sakit/dalam perjalanan
Semua perintah atau larangan berhubungan dengan perbuatan mukallaf. Dalam perintah yang dituntut adalah mengerjakan yang diperintahkan dan dalam larangan yang dituntut adalah menahan yang dilarang. Tuntutan syara' terhadap perbuatan mukallaf menjadi sah apabila:
a. Perbuatan itu sungguh-sungguh diketahui oleh mukallaf sehingga ia dapat menunaikan tuntutan sesuai dengan yang diperintahkan
b. Harus diketahui bahwa tuntutan itu keluar dari orang yang mempunyai wewenang menuntut
c. Perbuatan yang dituntut adalah perbuatan yang mungkin dilakukan
2. Mahkum 'Alaih
Mahkum 'alaih adalah seorang mukallaf yang perbuatannya berhubungan dengan hukum syara'. Dalam syara' sahnya memberikan beban kepada mukallaf disyaratkan:
a. Mukallaf harus dapat memahami dalil taklif
b. Mukallaf harus orang yang ahli dengan sesuatu yang dibebankan
3. Awaridhul Ahliyah
Awaridhul ahliyah adalah penghalang-penghalang keahlian, yaitu penghalang keahlian seseorang untuk melaksanakan ketentuan syar'i sehingga seorang manusia tidak mengerjakan ketentuan, atau mendapat keringanan. Penghalang-penghalang tersebut adalah:
a. Penghalang-penghalang yang datang yang dapat menghalangi sama sekali ahliyatul adanya. Misalnya gila, tidur, pingsan, atau hilang akal
b. Penghalang yang datang kepada manusia yang tidak menghilangkan keahlian sama sekali, yaitu sifat kurang akal
c. Penghalang yang datang kepada manusia tetapi tidak mempengaruhi keahlian
Sumber : catatan MAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar